Senin, 11 Mei 2015

Semua Tak Lagi Sama

Sudah sepekan lebih kita lewati masa seperti ini. Masa dimana kamu dan aku tak menjadi kita. Masa dimana kamu dan aku tak lagi satu arah. Perlahan ombak kehidupan menghapus kenangan kita yang telah hanyut bersamanya. Tak ada lagi rasa percaya maupun rasa suka seperti awal kita berjumpa. Sama seperti yang engkau bilang, “Realitas tak akan seindah mimpi, dan mimpi tak akan menjadi realitas”. Tapi entah mengapa perasaan ini merasa berbeda. Berbeda dengan apa yang kau rasakan. Aku ingin tetap bertahan disini, mungkin meskipun hal itu tak akan kembali. Tapi aku mengerti, mungkin ini bukan mimpi.

Perlahan semuanya menjauh dengan pasti. Terkubur dalam lautan, tersapu angin malam dan terbawa entah sampai kapan. Mungkin kita tak lagi sama. Tak seperti awal kita berjumpa. Maafkan aku yang terus memaksamu untuk masuk ke kehidupanku. Mungkin inilah kenyataanku, tapi masih mimpi bagimu. Maafkan aku telah mengecewakanmu.

Malam ini tak lagi seindah dulu. Hanya aku duduk sendiri disini. Diujung jalan ditemani dengan lampu malam yang mulai meredupkan sinarnya. Mungkin dia juga tak sanggup melihatku yang seperti ini. Diujung jalan ini aku menanti, dan terus menanti. Entah sampai kapan. Tapi