“Saya Rizky
Andriawan alias Andre alias Cungkring melaporkan, bahwa telah tidak ditayangkan
lagi film animasi Shoun The Sheep, karena telah terjadi pembunuhan masal di
masjid masing-masing dikarenakan pada tanggal 26 Oktober 2012 telah terjadi
Idul Adha yang mengorbankan banyak jiwa dari Kambing dan Sapi. Terimakasih,
saya Rizky Andriawan turut berduka cita atas kejadian ini, dari Sidoarjo
melaporkan”
Dari cuplikan
berita ala Rizky Andriawan diatas kalian telah mengerti kalau kali ini gue
membahas tentang Hari Raya Kurban atau Idul Adha. Dalam perayaan kali ini gue punya
cerita banyak banget, mulai dari diseruduk sapi gara-gara gue ngerayu sapi
sampai mencoba hal gila seperti memegang dan merasakan hangatnya pantat sapi
(contoh orang kurang kerjaan). Meskipun gue jarang ikut takbiran, entah mengapa
gue seneng ketika ngeliat orang lagi takbiran, mungkin sifat alamiah gue keluar
begitu aja saat memandangi wajah tampan seorang Ustad #ups.
Lebaran tahun ini
gue secara terpaksa harus mengikuti Sholat Ied di sekolah gue, meskipun males
banget di sekolah tapi gue harus tetap semangat karena dorongan dari seseorang
yang paling gue cintai (hahahaha..). Sepulang dari sekolah, gue langsung
menyaksikan pembunuhan belasan sapi dan puluhan kambing. Saat melihat proses
pemotongan seketika hati gue ‘terenyuh’ dan galau, secara gak sengaja
gue melihat tatapan mata dari kambing itu, gue merasakan bagaimana sakit dan mengenaskannya kambing-kambing itu disaat pemotongan terjadi #semoga nyawa kambing tersebut berada disisi-Nya L (galau....)
gue melihat tatapan mata dari kambing itu, gue merasakan bagaimana sakit dan mengenaskannya kambing-kambing itu disaat pemotongan terjadi #semoga nyawa kambing tersebut berada disisi-Nya L (galau....)
Waktu gue
nongkrong bareng teman-teman, kita berencana untuk membuat sate dari daging
kambing dan sapi yang telah dibagikan ataupun diambil secara paksa setelah
membunuh ta’mir masjid. Seketika muncul seorang bapak-bapak yang hanya
menggunakan kolor menghampiri kami dengan memberikan 3 kantong kresek yang
berisi daging sapi (alhamdulillah...). Kemudian kami langsung memotong
kecil-kecil daging tersebut dan dibuat
sate. Beberapa menit kemudian bapak-bapak tadi muncul membawa satu kantong
kresek agak besar yang isinya hanya torpedo !!!. Dengan hina bapak itu teriak
ke arah kami “ini lho ada ‘kontol’ banyak, besar-besar ‘kontol’nya !!”, secara
bersamaan kami tertawa karena mendengar perkataan hina dari bapak-bapak koloran
tadi.
Setelah melupakan
tragedi hina tadi, kami langsung ‘menyunduk’ (memasukkan daging ke sunduk
sate), secara terpaksa gue harus mengambil potongan kontol’ tadi dan
memasukkannya ke sunduk sate (perih rasanya...). Setelah semuanya selesai kami
langsung menghitung semua jumlah sate, ternyata ada 180 sate dan itu lebih dari
cukup untuk kita semua. Kami harus bersyukur karena kedatangan dari bapak-bapak
ber-kolor hijau meskipun telah mengatakan kata hina dihadapan anak muda seperti
kita #glek... (nelen ludah sambil memegang ‘kontol’ kambing).
Setelah shalat
jum’at kami mulai untuk membakar semua sate termasuk torpedo yang sudah dibuat
sate juga. Saat membakar, datang seorang ibu dari salah satu teman gue, dia
bilang gini ke anaknya “ayo, kalau kamu gak bisa ya percuma.. kan udah di
training ibu di Madura”, langsung teman gue itu malu karena omongan ibunya itu
(hahahaha). Bagi kalian semua yang ingin menjadi tukang sate professional,
diharapkan untuk latihan atau training beberapa bulan di kota yang terkenal
dengan penjual satenya, yaitu Madura.
Saat bakar-bakar
sate, secara tidak sengaja gue merasakan indahnya rasa kebersamaan dan gotong
royong yang sangat kuat antar sesama teman, saling bercanda, jail, lucu,
semuanya menjadi satu. Semu rasa galau yang sebelumnya ada di gue seakan
menghilang begitu saja setelah kedatangan mereka semua, mungkin hanya
kebahagiaan bersama sahabat sejati saja yang bisa menghilangkan rasa galau gue.
Kalau disuruh memilih antara sahabat atau pacar, mendingan gue milih sahabat
karena mereka ‘selalu’ ada buat kita, suka duka bersama.
Setetelah satenya
jadi, kami semua langsung memakannya bareng-bareng disertai dengan nikmatnya
gule kambing yang telah dibuatkan. Semua nasi yang telah disiapkan habis tanpa
ada bekas, sate yang tersisa dibagikan ke tetangga-tetangga yang ada di dekat
rumah dan menghabiskan dua galon air mineral (antara lapar dan rakus....). Gue
berharap Idul Adha ditahun yang akan mendatang akan lebih seru dan lebih banyak
dari tahun sekarang #amin...
nikmatnya berqurban, indahnya berbagi
BalasHapusviagra jakarta
obat kuat jakarta